Konfigurasi Web Server Debian 10

CARA KONFIGURASI WEB SERVER APACHE PADA DEBIAN 10


        Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, 
Hallo sobat, balik lagi dengan saya Siti Amina  
pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Konfigurasi Web Server Apache pada Debian 10. Sebelum menuju ke langkah-langkah konfigurasi Web Server Apachenya, emang apasih yang dimaksud dengan Web Server Apache? Nah mari kita mengulik sedikit tentang WEB Server Apache.

Pengertian Web Server

    Web server adalah perangkat lunak yang mengatur dan mengirimkan file HTML kepada pengguna melalui internet. Web server adalah sistem komputer yang dikombinasikan dengan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan dan melayani file situs web.

          Web server juga menyediakan layanan berbasis data dan menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS. Web server memiliki kapasitas penyimpanan yang besar serta akses yang mudah dan cepat. Dengan demikian, kesalahan pada suatu website atau aplikasi bisa dicegah.

Fungsi Web Server 

Sebagai media penyimpanan data dalam berbagai bentuk seperti JavaScript, CSS, HTML, gambar, dokumen, foto, video, dan lain sebagainya.
Mengatur dan memproses segala aktifitas permintaan data client agar dapat tampil optimal pada halaman browser.
Membersihkan berbagai cache serta sampah yang terdapat pada penyimpanan server.
Melakukan inspeksi serta pemeriksaan terhadap sistem keamanan yang berasal dari permintaan HTTP berdasarkan kiriman dari klien/browser, dan
Menjamin sistem keamanan pengguna data pada server inti.

Kelebihan Web Server 

  • Skalabilitas: Web server dapat menangani pertumbuhan traffic website seiring berjalannya waktu. 
  • Konfigurasi fleksibel: Web server memiliki konfigurasi yang mudah. 
  • Keamanan: Web server dapat melindungi keamanan website. 
  • Penyimpanan log server: Web server dapat menjaga stabilitas website dengan menyimpan log server. 
  • Penyediaan konten: Web server dapat menyajikan konten website. 
  • Kinerja cepat: Web server tertentu, seperti LiteSpeed, dapat menangani beban web traffic yang tinggi dengan baik. 
  • Dukungan untuk aplikasi: Web server tertentu, seperti Apache, dapat digunakan pada lintas platform dan kompatibel dengan WordPress.

Kekurangan Web Server 

  • Keamanan : Web server yang tidak dikelola dengan baik dapat memiliki banyak celah keamanan. 
  • Konfigurasi : Konfigurasi web server dapat menjadi rumit, terutama untuk pengguna baru atau untuk pengaturan yang kompleks. 
  • Kinerja : Pada beban tinggi, web server mungkin tidak secepat alternatif seperti Nginx. 
  • Sumber daya : Pada paket shared hosting, server mungkin ditempatkan dengan ratusan bahkan ribuan pengguna lain, sehingga server memiliki kinerja yang tidak stabil.

Cara Kerja Web Server 

  • Pengguna memasukkan situs website yang ingin mereka akses ke dalam kolom pencarian browser. 
  • Browser menggunakan Domain Name System (DNS) untuk mencari alamat IP dari website yang ingin dikunjungi. 
  • Browser mengirimkan permintaan data ke server website. 
  • Server menerima permintaan dari browser dan memprosesnya ke HTTP server. 
  • Server mengirimkan kembali file tersebut ke web browser untuk ditampilkan dalam bentuk website. 
  • Jika server tidak menemukan file yang diminta, server akan mengirimkan pesan 404 Error. 
  • Web server juga menyediakan fitur keamanan untuk melindungi data dan informasi yang ada di dalamnya, seperti enkripsi SSL/TLS, firewall, dan proteksi terhadap serangan DDoS. Selain itu, web server juga mengatur trafik yang masuk, memastikan bahwa setiap pengguna mendapatkan akses yang stabil dan cepat ke website. 

Contoh Web Server

  1. Apache adalah web server paling populer yang paling banyak digunakan. Server ini memberikan beberapa pendukung untuk kelangsungan website-mu, seperti PHP, SSL, serta akses kontrol. Ada beberapa keunggulan Apache, misalnya sistem pengaturan yang lebih mudah dan luasnya komunitas pengguna sehingga kamu bisa dengan mudah menemukan sesama pengguna Apache secara gratis.
  2. Internet Information Services (IIS) adalah layanan HTTP yang digunakan dalam sistem operasi Windows. Software ini didukung oleh beberapa komponen, seperti protokol DNS, TCIP/IP, dan beberapa software yang bisa digunakan untuk membuat web. Selain itu, IIS juga didukung protokol lain seperti FTP, HTTP, NNTP, SMTP dan SSL. Mengingat banyaknya jumlah pengguna Windows, IIS jadi lebih mudah digunakan dan diakses. Kelebihan lainnya, IIS juga didukung penuh oleh Windows. Selain itu, ada pula fitur yang bisa mengecek kesalahan serta penggunaan PHP yang jauh lebih stabil. Sayangnya, kamu harus bayar untuk menggunakan IIS.
  3. Nginx (dibaca ‘engine x’) adalah software dengan sistem open source dan tentunya gratis. Dibandingkan dengan Apache yang sama-sama gratis, Nginx lebih mampu menangani web server dengan traffic tinggi. Kelebihan lainnya adalah Nginx lebih ringan, mempunyai banyak fitur, dan stabil, serta memiliki performa tinggi.
  4. Lighttpd : Web server ini berbasis open-source yang berarti gratis dan bebas diguna-kembangkan oleh siapa saja. Lighttpd dibuat dengan tujuan mendukung sistem Linux dan Unix. Lighttpd dikenal karena kecepatannya, memiliki footprint memori yang kecil, serta menggunakan daya CPU yang lebih sedikit. Web server ini juga memiliki beberapa keunggulan berdasarkan fitur tambahan yang tersedia, seperti FastCGi, Output-Compression, FastCGi, dan URL Writing.

Fitur - Fitur di Web Server

  1. HTTPS/HTTP : Server website memiliki dukungan terhadap protokol HTTPS ataupun HTTP. Keduanya bisa server gunakan untuk menerima dan mengirimkan data melalui jaringan internet. 
  2. Caching : Server website bisa menyimpan konten website di dalam cache. Tujuannya untuk membuat waktu akses jadi lebih cepat dan beban server bisa berkurang. 
  3. Load Balancing : Server website memiliki fitur untuk membagi atau mendistribusikan beban kerja ke beberapa server yang lain. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja website. 
  4. Dynamic Content Support : Web server bisa memproses permintaan untuk konten yang bersifat dinamis. Seperti contohnya adalah konten berupa program, skrip, ataupun aplikasi. 
  5. Static Content Support : Server website pun bisa menyajikan konten yang sifatnya tidak hanya dinamis, tetapi juga statis. Contoh konten ini adalah video, gambar, file HTML, maupun jenis dokumen lainnya dari server. 
  6. Logging : Sebuah server bisa melakukan pencatatan terhadap segala aktivitas yang terjadi di website. Baik itu berupa akses ataupun error. Data pencatatan ini berguna untuk bahan pemecahan masalah serta analisis untuk website. 
  7. Server Side Scripting : Fitur ini memberikan dukungan terhadap beberapa bahasa pemrograman yang umum digunakan. Seperti contohnya Python, Ruby, PHP, dan lain sebagainya. 
  8. Security : Terakhir, server bisa memberikan fitur keamanan untuk sebuah website. Keamanan tersebut berasal dari TLS atau SSL encryption, proteksi hacking, pembatasan akses ke website tertentu, hingga autentikasi pengguna.

Langkah-Langkahnya

1. Jalankan Virtual Machine Debian yang telah kalian install sebelumnya, jika belum menginstal silahkan klik link berikut untuk tutorial instalasi nya.


2. Login ke debian nya menggunakan mode root, lalu lakukan konfigurasi IP dengan mengetik "nano /etc/network/interfaces",


3. Silahkan setting sesuai gambar di bawah ini, lalu tekan ctrl+s untuk menyimpan perubahan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi IP,
NB: IP DI ATAS HANYALAH CONTOH 

4. Silahkan restart IP nya menggunakan perintah "/etc/init.d/networking restart" lalu ketik "ip addr" untuk melihat IP nya


5. Masukkan file iso Debian 10 dvd 1 ke dalam virtual machine dengan cara klik opsi "devices" lalu "optical drive" dan pilih file iso 1 nya,


6. Lakukan instalasi paket Web servernya dengan perintah "apt-get install apache2",



7.  tekan "y" untuk melanjutkan proses nya,


8. Bisa kalian cek apakah Web server nya sudah terinstall atau belum dengan memasukkan perintah tadi, yaitu "apt-get install apache2", jika muncul upgraded 0 newly installed 0 to remove 0 dan not upgrade 0 maka paket samba nya sudah berhasil terinstall,


9. masuk ke directory Web servernya dengan mengetik perintah "cd /etc/apache2/sites-available/"


10. Lalu "ls" untuk melihat ada apa saja di dalam nya,


11. Ketik "cp 000-default.conf (user).conf"


12. ketik "ls" lagi apakah user kita sudah tertambahkan atau belum,


13. Jika sudah ada silahkan masukkan perintah "nano (user).conf",


14. Silahkan kalian ubah di bagian ServerAdmin menjadi Email kalian, jika sudah silahkan simpan perubahan dengan tekan ctrl+s, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi,




15. Ketik perintah "a2dissite 000-default.conf" untuk me- nonaktifkan konfigurasi default nya,


16. Nyalakan konfigurasi yang telah kita buat tadi dengan perintah "a2ensite (user).conf",


17. Ketik "cd /var/www/html/". Lalu ketik "ls" untuk melihat ada apa saja di directory tersebut.


18. Ketik "nano index.html" untuk melakukan editing web dengan bahasa pemroggraman html.



19. Silahkan kalian hapus semua yang ada di dalam situ, dengan cara tekan ctrl+shift+pgdown untuk melakukan pengeblokan, dan ctrl+k untuk menghapus nya.Lalu kalian buat sendiri web yang kalian inginkan menggunakan bahasa pemroggraman html, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar editing.


NB: Gambar di atas hanya sebagai contoh.


20. Silahkan restart kofigurasi Web servernya dengan mengetik perintah "/etc/init.d/apache2 restart".


21. Kalian bisa cek apakah Web servernya berjalan atau tidak dengan mengetik perintah "systemctl status apache2.service". Lalu kalian pergi ke control panel untuk melihat IP Server nya.



22. Pergi ke browser, dan ketikkan IP Server kalian pada kolom pencarian.Jika sudah dapat memunculkan seperti apa yang telah kita edit di index.html tadi, maka kita telah berhasil membuat web server.




Sekian penjelasan saya, mohon maaf jika salah kata yang saya ketikkan, Semoga Bermanfaat dan Terimakasih!
wassalamualaikum Wr.Wb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONFIGURASI ISPCONFIG PADA DEBIAN 12

KONFIGURASI VIRTUALMIN PADA DEBIAN 12

CARA INSTALASI DEBIAN 10 DAN SETTING IP DI VIRTUAL BOX.